UPTTHQ STAI Persis Garut – Setelah menyelesaikan program Pembinaan Tahsin bagi mahasiswa Semester Akhir pada awal bulan Maret lalu, Unit Pelaksana Teknis Tahsin dan Hifzhil Quran (UPT-THQ) STAI Persis Garut bergas membuka program pembinaan Tahsin bagi mahasiswa semester 6 dan 4. Program tersebut merupakan program lanjutan yang telah diagendakan sebelumnya dalam rapat internal UPTTHQ.
Acara pembukaan program pembinaan tahsin mahasiswa semester 4 & 6 tersebut dilaksanakan di Auditorium STAI Persis Garut. Kegiatan pada hari Ahad (13/03/2022) ini dihadiri langsung oleh Dr. Maman Sumpena, M.Si. sebagai Ketua STAI Persis Garut. Turut hadir pula Dr. Yusup Tajri, M.Pd. sebagai Kepala UPT-THQ, Hasan Anshori, M.Pd. sebagai ketua mentor UPTTHQ, jajaran mentor, serta segenap mahasiswa semester 4 & 6.
Dalam sambutannya, Dr. Yusup memaparkan secara ringkas Visi dan Misi STAI Persis Garut. Tujuan tersebut diterjemahkan UPTTHQ dalam bidang tahsin dan tahfizh Al-Quran. Hal ini dalam upaya memelihara keilmuan turats Islam serta mencetak mahasiswa yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah.
Selanjutnya, Dr. Maman Sumpena, M.S.I. juga menyampaikan pandangan dan dukungannya terhadap program pembinaan tahsin mahasiswa semester 4 & 6 yang diadakan di awal semester genap ini. Beliau berharap, program tahsin dan tahfizh yang diselenggarakan UPTTHQ dapat menjadi wadah untuk menyiapkan cikal bakal lulusan mahasiswa yang memiliki kapasitas unggulan dalam bidang tahsin dan tahfizh Al-Quran.
Selepas memberikan sambutan, beliau pun membuka acara pembinaan tahsin tersebut dengan resmi. Dengan demikian, acara pembukaan selesai dan agenda berlanjut kepada kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembinaan tahsin.
Pelaksanaan pembinaan tahsin dilakukan di ruang-ruang kelas yang telah ditentukan berdasarkan kelompok yang telah dibagikan sebelumnya. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat semester. Menurut data UPTTHQ, terdapat 24 kelompok yang mengikuti pembinaan tahsin sekarang.
Bersumber dari data yang sama, pembinaan tahsin tersebut melibatkan 22 orang mentor yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi dengan beragam tingkat semester; diikuti oleh 226 mahasiswa semester 4, 227 mahasiswa semester 6 dan beberapa mahasiswa semester akhir yang belum mengikuti pembinaan tahsin ataupun yang belum meraih nilai di atas KKM pada pembinaan tahsin sebelumnya. Seluruh mahasiswa tersebut kemudian dibagi ke dalam 24 kelompok sebagaimana disebutkan di atas dengan dibimbing masing-masing kelompoknya oleh satu orang mentor yang telah ditunjuk UPTTHQ.
Sedikit berbeda dengan konsep pembinaan tahsin mahasiswa semester akhir sebelumnya, program pembinaan tahsin kali ini dilaksanakan dengan capaian waktu yang lebih panjang. Pembinaan materi tahsin yang mencakup 10 jam pertemuan per levelnya dilaksanakan satu hari di setiap akhir pekan per 2 jamnya. Dengan demikian, pembinaan tahsin per levelnya akan selesai selama 5 hari pertemuan dalam jangka waktu satu bulan lebih dikarenakan pembinaan hanya dilaksanakan satu hari di setiap pekannya.
Menurut Dr. Yusup Tajri, M.Pd. selaku Kepala UPTTHQ, penentuan satu hari setiap akhir pekan sebagai waktu pelaksanaan pembinaan tahsin itu dianggap sebagai waktu yang paling efektif karena merupakan hari libur perkuliahan. “Hari Ahad (Minggu) itu hari yang dapat diikuti secara umum, tidak bentrok jadwal perkuliahan,” tutur beliau ketika ditanya mengenai penetapan waktu pelaksanaan pembinaan tahsin bagi mahasiswa semester 4 & 6 menjelang hari pelaksanaannya.
Dengan penuh optimisme, beliau beserta jajaran pengurus UPTTHQ berharap agar pelaksanaan pembinaan tahsin bagi mahasiswa semester 4 & 6 ini dapat berjalan secara kontinyu dan konsisten hingga dapat menyelesaikan serangkaian 4 level tahsin beberapa bulan ke depan. Hal itu didorong pula oleh respons yang baik dan dukungan penuh dari segenap civitas akademika kampus STAI Persis Garut. Hal ini tiada lain guna menghasilkan sarjana lulusan STAI Persis Garut yang kompeten dalam bidang baca-tulis Al-Quran. (Fitri Nurlaeli, mahasiswa IAT STAI Persis Garut)